14 Februari 2014, pada saat banyak remaja merayakan hari Valentin, pada
malam itu pula Gunung Kelud yang terletak di Kediri, Jawa Timur meletus.
Kejadian itu mengingkankan saya untuk berbagi dengan orang lain. Buat
apa merayakan valentin yang jelas gak ada untungnya. Bukankah lebih baik
disumbangkan ke para korban letusan Gunung Kelud.
|
Para Korban Bercerita |
Pada tanggal 16 Februari 2014, saya bersama dengan anak-anak Unibra
jurusan Pertanian berangkat ke daerah para pengungsi ke desa dekat Pare,
Kediri. Kami berangkat dengan jumlah 10 orang lebih. Saya mengajak Mbak
Yuyun dan Mbak Rina sebagai perwakilan dari lintas komunitas. Kebetulan
saat itu saya juga sedang menggalang dana untuk para korban atas nama
AE Publishing, Mozaik Indie, IIDN, IIDB dan komunitas lain.
Tempat yang saya kunjungi sangat memprihatinkan. Bahkan ada seorang bayi
yang berumur 2 minggu. Para korban pun mulai menceritakan keluh kesah
mereka dan bagaimana kisah mereka hingga sampai di tempat itu. Bahkan
ada ibu yang mengaku berpindah-pindah tempat mengungsi sampai 3 kali.
|
Mbak Yuyun dan Malang Menulis |
Tanggal 18 Februari 2014, saya menitipkan barang-barang yang urgent
dibutuhkan di sana kepada teman-teman Malang Menulis yang akan ke Desa
Tawangsari, Pujon. Karena kondisi saya yang tidak fit, sering mabuk di
perjalanan, saya tidak ikut ke sana. Alhamdulillah teman-teman pun
melaporkan keadaan di sana dan melist barang-barang yang sangat
dibutuhkan para korban.
|
Rumah yang Dibenahi |
1 Maret 2014, saya kembali lagi ke sana bersama Mbak Rina, Mbak Yuyun,
Mbak Sri, Mbak Ratih, Mas Eko, Mas Novem, dan beberapa teman dari Mbak
Rina. Namun, tujuan kali ini adalah Desa Putut untuk melakukan trauma
healing kepada para anak dan ibu-ibu yang terkena bencana tersebut. Kami
mengadakan lomba, menyani, bermain, dan menari bersama mereka.
Alhamdulillah bisa membuat mereka tertawa bahagia. Rumah penduduk pun
sudah mulai diperbaiki dan banyak bantuan dari para tentara untuk
membangun desa itu kembali.
|
Anak-Anak Larut dalam Dongeng |
|
Ibu-Ibu Lomba Merias | | | | | | |
0 Response to "IIDB, IIDN, ECA, Mozaikers, Malang Menulis, dan Lintas Komunitas dalam Peduli Korban Kelud"
Posting Komentar